Senin, 06 April 2009

Tunduk Merunduk Resah Gelisah Terpaku Membisu


Tunduk
Merunduk
Resah
Gelisah
Terpaku
Membisu


Dalam segala keheningan di sini
Mengungkap kerinduanku akan seseorang
Dalam sepiku tetap kucoba berdiri
Sang pengisi hati yang selalu hilang

Mendekap cinta dalam keputusasaan
Merangkul rindu dalam ketulusan
Menunggu dia yang t'lah lama jadi dambaan
Mengharap akankah terkabul sang impian

Merenda kata
Menyulam mimpi
Curahan rasa
Dari si hati

Mengingat rona pipi ketika kau kecil dulu
Bayangkan senyummu di masa masa lalu
Pikirkan kecerian dalam segala kepolosanmu
Akankah saat nanti kau jadi milikku

Ingin aku berlari menyambutmu
Ingin aku teriak ucapkan namamu
Andai, oh andai saja kau tahu
Sebegitu cintaku padamu
caileeeee
Bila perasaanku bisa di lukiskan dengan sebuah selendang
Melenggok mengikuti arah angin yang membawanya terbang
Berputar, meliuk, menari, bergerak sambil terus bergoyang
Ooohhh cintaaaaaaaaa, kau buat diriku melayang layang

Hai cinta akhirnya aku tahu.
Mengapa Tuhan saat itu meciptakanmu
Aku juga mengerti hai cintaku....
Mengapa begitu indah Dia membentukmu

Mengapa ?
Kenapa ?

Aku tahu ...........Karena kamu
dibuat, di ciptakan untuk mengisi dan terangi hidupku
Kamu laksana setitik sinar dalam kelamnya sang masa lalu
Semoga cinta, Tuhan izinkan aku untuk nanti membahagiakanmu
watttaaaaaa

Sebercak tintaku ini
Masih kukirimkan untukmu
Kamu... ya tetap.... masih kamu
Kamu yang ada di blogku dulu

Kupersembahkan kata demi kata
Kukirimkan butir demi butir
mangnya UUD45 pake butir
Walau hanya berupa tulisan semata
Dalam segala gerahku, kau adalah angin semilir

0 komentar:

Posting Komentar